Selasa, 07 November 2023

Analisa Saliva

  PENGERTIAN   


    Saliva adalah suatu cairan oral yang kompleks terdiri atas campuran sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral (Kidd dan Bechal, 2013). Cairan ini berasal dari kelenjar saliva mayor dan minor. Diperlukan dalam jumlah yang cukup di dalam mulut, apabila kekurangan saliva akan membuat tingginya jumlah plak dalam mulut. Tingkat keasaman saliva juga berpengaruh terhadap timbulnya lubang gigi atau karies.

    Analisa Saliva merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk memprediksi kerentanan gigi terhadap kejadian karies. Untuk melakukan Analisa Saliva dapat dilakukan pemeriksaan pada Saliva Istirahat atau Saliva terstimulasi/terrangsang.  

1. Analisa Saliva Istirahat / Resting Saliva

Pengukuran Saliva yang dilakukan pada saat keadaan saliva istirahat atau tidak terstimulasi untuk menunjukkan seberapa saliva yang disekresi secara konstan untuk melindungi dan melapisi rongga mulut. pemeriksaan saliva istirahat diantaranya adalah :

a. Hidrasi Saliva / Laju Aliran Saliva

Hidrasi Saliva dilakukan Untuk mengetahui tingkat laju aliran saliva. 

Cara pemeriksaan :

tarik bibir bawah, keringkan mukosa labial dengan kassa secara hati-hati, periksa mukosa di bawah

beri sinar yang memadai. amati butiran ludah yang keluar dari muara glandula minor

Kodifikasi :

jika saliva keluar lebih dari 60 detik artinya aliran saliva rendah

jika saliva keluar kurang dari 60 detik artinya aliran saliva normal

b. Viskositas Saliva

viskositas saliva dilakukan untuk mengukur konsistensi/kekentalan pada saliva.

Cara pemeriksaan :

secara visual dapat diamati Viskositas saliva tanpa stimulasi

posisi klien tegak lurus

klien diminta mengumpulkan salivanya di dalam rongga mulut

kemudian meludah ke dalam cawan yang sudah disiapkan

Kodifikasi :

sangat lengket/berbusa artinya viskositas kental

berbusa/bergelembung atinya viskositas moderat

seperti air/jernih artinya viskositas normal

c. pH Saliva

pH saliva dilakukan untuk mengetahui derajat keasaman pada saliva.

Cara pemeriksaan :

intruksikan klien untuk meludah ke dalam cawan

taruh pH strip ke saliva selama 10 detik

periksa perubahan warna dari strip

bandingkan dengan gambaran standar

Kodifikasi :

pH 5,0 - 5,8 artinya keasaman tinggi (merah)

pH 6,0 - 6,6 artinya keasaman moderat (Kuning)

pH 6,8 - 7,8 artinya keasaman sehat (Hijau)

2. Analisa Saliva Terstimulasi / Stimulated Saliva

Saliva Terstimulasi merupakan saliva yang diproduksi karena adanya rangsangan.

a. Kuantitas Saliva

Cara pemeriksaan :

instruksikan klien untuk mengunyah sepotong wax atau permen karet xylitol sambil menampung ludah di rongga mulut

setelah 30 detik, ludahkan saliva ke cawan

lanjutkan mengunyah selama 5 menit

ludahkan saliva ke dalam cawan hingga waktu 5 menit selesai

periksa jumlah saliva

Kodifikasi :

kurang dari 3,5 ml artinya kuantitas saliva sangat rendah

antara 3,5 - 5,0 ml artinya kuantitas rendah

lebih dari 5,0 ml artinya kuantitas normal



Tidak ada komentar:

Posting Komentar