PENGERTIAN
Saliva adalah suatu cairan oral yang kompleks terdiri atas campuran sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral (Kidd dan Bechal, 2013). Cairan ini berasal dari kelenjar saliva mayor dan minor. Diperlukan dalam jumlah yang cukup di dalam mulut, apabila kekurangan saliva akan membuat tingginya jumlah plak dalam mulut. Tingkat keasaman saliva juga berpengaruh terhadap timbulnya lubang gigi atau karies.
Analisa Saliva merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk memprediksi kerentanan gigi terhadap kejadian karies. Untuk melakukan Analisa Saliva dapat dilakukan pemeriksaan pada Saliva Istirahat atau Saliva terstimulasi/terrangsang.
1. Analisa Saliva Istirahat / Resting Saliva
Pengukuran Saliva yang dilakukan pada saat keadaan saliva istirahat atau tidak terstimulasi untuk menunjukkan seberapa saliva yang disekresi secara konstan untuk melindungi dan melapisi rongga mulut. pemeriksaan saliva istirahat diantaranya adalah :
a. Hidrasi Saliva / Laju Aliran Saliva
Hidrasi Saliva dilakukan Untuk mengetahui tingkat laju aliran saliva.
Cara pemeriksaan :
tarik bibir bawah, keringkan mukosa labial dengan kassa secara hati-hati, periksa mukosa di bawah
beri sinar yang memadai. amati butiran ludah yang keluar dari muara glandula minor
Kodifikasi :
jika saliva keluar lebih dari 60 detik artinya aliran saliva rendah
jika saliva keluar kurang dari 60 detik artinya aliran saliva normal
b. Viskositas Saliva
viskositas saliva dilakukan untuk mengukur konsistensi/kekentalan pada saliva.
Cara pemeriksaan :
secara visual dapat diamati Viskositas saliva tanpa stimulasi
posisi klien tegak lurus
klien diminta mengumpulkan salivanya di dalam rongga mulut
kemudian meludah ke dalam cawan yang sudah disiapkan
Kodifikasi :
sangat lengket/berbusa artinya viskositas kental
berbusa/bergelembung atinya viskositas moderat
seperti air/jernih artinya viskositas normal
c. pH Saliva
pH saliva dilakukan untuk mengetahui derajat keasaman pada saliva.
Cara pemeriksaan :
intruksikan klien untuk meludah ke dalam cawan
taruh pH strip ke saliva selama 10 detik
periksa perubahan warna dari strip
bandingkan dengan gambaran standar
Kodifikasi :
pH 5,0 - 5,8 artinya keasaman tinggi (merah)
pH 6,0 - 6,6 artinya keasaman moderat (Kuning)
pH 6,8 - 7,8 artinya keasaman sehat (Hijau)
2. Analisa Saliva Terstimulasi / Stimulated Saliva
Saliva Terstimulasi merupakan saliva yang diproduksi karena adanya rangsangan.
a. Kuantitas Saliva
Cara pemeriksaan :
instruksikan klien untuk mengunyah sepotong wax atau permen karet xylitol sambil menampung ludah di rongga mulut
setelah 30 detik, ludahkan saliva ke cawan
lanjutkan mengunyah selama 5 menit
ludahkan saliva ke dalam cawan hingga waktu 5 menit selesai
periksa jumlah saliva
Kodifikasi :
kurang dari 3,5 ml artinya kuantitas saliva sangat rendah
antara 3,5 - 5,0 ml artinya kuantitas rendah
lebih dari 5,0 ml artinya kuantitas normal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar