Selasa, 07 November 2023

Puskesmas Manyaran

 

Puskesmas Manyaran terletak di Kelurahan Kembangarum Kecamatan Semarang Barat di tepi jalan Raya Abdul Rahman Saleh yang menghubungkan Kecamatan Semarang Barat dengan Kecamatan Ngaliyan. Puskesmas Manyaran mempunyai Puskesmas Pembantu yaitu Pustu Panjangan terletak di Kelurahan Manyaran.


Puskesmas Manyaran mempunyai 3 Kelurahan binaan yaitu :

1. Kelurahan Kembangarum No. Kode 01.

2. Kelurahan Krapyak No. Kode 02.

3. Kelurahan Manyaran No. Kode 03.

Puskesmas Manyaran maupun Pustu hanya melayani kegiatan Rawat Jalan.


Data Wilayah Kerja Puskesmas Manyaran

Luas Wilayah

– Kelurahan Kembangarum 179,204 ha

– Kelurahan Krapyak 119 ha

– Kelurahan Manyaran 150 ha

448,204 ha

Dengan batas-batas wilayah :

– Sebelah Utara Kelurahan Ngemplak Simongan, Tambak harjo.

– Sebelah Timur Kelurahan Kalibanteng Kidul

– Sebelah Selatan Kecamatan Ngaliyan

– Sebelah Barat Kecamatan Tugu

Geografi

Wilayah binaan puskesmas terdiri dari tanah dataran rendah yang berbukit-bukit

( Manyaran dan Kembangarum ) serta dataran rendah yang ketinggiannya ± 19 m dari permukaan laut ( Krapyak ).

Analisa Saliva

  PENGERTIAN   


    Saliva adalah suatu cairan oral yang kompleks terdiri atas campuran sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral (Kidd dan Bechal, 2013). Cairan ini berasal dari kelenjar saliva mayor dan minor. Diperlukan dalam jumlah yang cukup di dalam mulut, apabila kekurangan saliva akan membuat tingginya jumlah plak dalam mulut. Tingkat keasaman saliva juga berpengaruh terhadap timbulnya lubang gigi atau karies.

    Analisa Saliva merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk memprediksi kerentanan gigi terhadap kejadian karies. Untuk melakukan Analisa Saliva dapat dilakukan pemeriksaan pada Saliva Istirahat atau Saliva terstimulasi/terrangsang.  

1. Analisa Saliva Istirahat / Resting Saliva

Pengukuran Saliva yang dilakukan pada saat keadaan saliva istirahat atau tidak terstimulasi untuk menunjukkan seberapa saliva yang disekresi secara konstan untuk melindungi dan melapisi rongga mulut. pemeriksaan saliva istirahat diantaranya adalah :

a. Hidrasi Saliva / Laju Aliran Saliva

Hidrasi Saliva dilakukan Untuk mengetahui tingkat laju aliran saliva. 

Cara pemeriksaan :

tarik bibir bawah, keringkan mukosa labial dengan kassa secara hati-hati, periksa mukosa di bawah

beri sinar yang memadai. amati butiran ludah yang keluar dari muara glandula minor

Kodifikasi :

jika saliva keluar lebih dari 60 detik artinya aliran saliva rendah

jika saliva keluar kurang dari 60 detik artinya aliran saliva normal

b. Viskositas Saliva

viskositas saliva dilakukan untuk mengukur konsistensi/kekentalan pada saliva.

Cara pemeriksaan :

secara visual dapat diamati Viskositas saliva tanpa stimulasi

posisi klien tegak lurus

klien diminta mengumpulkan salivanya di dalam rongga mulut

kemudian meludah ke dalam cawan yang sudah disiapkan

Kodifikasi :

sangat lengket/berbusa artinya viskositas kental

berbusa/bergelembung atinya viskositas moderat

seperti air/jernih artinya viskositas normal

c. pH Saliva

pH saliva dilakukan untuk mengetahui derajat keasaman pada saliva.

Cara pemeriksaan :

intruksikan klien untuk meludah ke dalam cawan

taruh pH strip ke saliva selama 10 detik

periksa perubahan warna dari strip

bandingkan dengan gambaran standar

Kodifikasi :

pH 5,0 - 5,8 artinya keasaman tinggi (merah)

pH 6,0 - 6,6 artinya keasaman moderat (Kuning)

pH 6,8 - 7,8 artinya keasaman sehat (Hijau)

2. Analisa Saliva Terstimulasi / Stimulated Saliva

Saliva Terstimulasi merupakan saliva yang diproduksi karena adanya rangsangan.

a. Kuantitas Saliva

Cara pemeriksaan :

instruksikan klien untuk mengunyah sepotong wax atau permen karet xylitol sambil menampung ludah di rongga mulut

setelah 30 detik, ludahkan saliva ke cawan

lanjutkan mengunyah selama 5 menit

ludahkan saliva ke dalam cawan hingga waktu 5 menit selesai

periksa jumlah saliva

Kodifikasi :

kurang dari 3,5 ml artinya kuantitas saliva sangat rendah

antara 3,5 - 5,0 ml artinya kuantitas rendah

lebih dari 5,0 ml artinya kuantitas normal



Kesehatan gigi dalam mendukung Isu Pembangunan

 Kesehatan gigi dan mulut sering kali diabaikan oleh masyarakat. Rendahnya kesadaran dalam merawat kesehatan gigi mulut merupakan salah satu penyebab dari penyakit gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia.


Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan 57,6% penduduk Indonesia mengalami masalah gigi dan mulut dan hanya sekitar 10,2% yang telah mendapatkan pelayanan medis. Prevalensi gigi berlubang pada anak usia dini sangat tinggi (93%) dan hanya 7% anak yang bebas dari masalah gigi berlubang. Oleh karena itu, sangat perlu untuk mulai melakukan tindakan pencegahan gigi berlubang sejak dini.

Kebanyakan orang tua masih menganggap remeh kesehatan gigi dan mulut dan beranggapan anak dengan gigi sulung (gigi susu) yang bermasalah, tidak membutuhkan perawatan karena akan segera digantikan oleh gigi permanen (gigi dewasa). Padahal masalah gigi dan mulut pada anak dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak

– Email : lapisan terluar dari Igigi. Merupakan jaringan terkeras dari seluruh tubuh kita dan melindungi gigi selama mengunyah.

– Dentin lapisan yang berwarna kuning yang mengelilingi pulpa.

– Pulpa : bagian terdalam dari gigi terdapat pembuluh syaraf dan pembuluh dara

Gigi berguna untuk mengucapkan kata-kata dengan jelas saat berbicara, penampilan/tersenyum, gigi seri untuk memotong, gigi taring untuk mencabik/menyobek, gigi geraham untuk menghaluskan makanan.

Setiap orang akan mempunyai 1 set gigi susu (sejumlah 20 buah), dan akan digantikan dengan 1 set gigi tetap (sejumlah 32 buah), yang merupakan gigi terakhir yang akan digunakan seumur hidup.

Gigi susu pertama tumbuh pada usia 6-7 bulan (gigi seri). Gigi susu terakhir akan tumbuh pada usia 2 tahun dan diganti dengan gigi tetap pada periode usia 6-12 tahun.

Gigi susu berguna untuk menuntun tumbuhnya gigi tetap, sebelum gigi susu tersebut tanggal sesuai dengan waktunya. Bila gigi susu tanggal sebelum waktunya, gigi tetap akan tumbuh, namun tidak pada tempatnya dan menyebabkan letak gigi tidak beraturan/menumpuk dengan gigi lainnya. Oleh sebab itu gigi susu juga harus dijaga supaya tidak berlubang.

Pertumbuhan gigi sulung merupakan proses penting dalam pertumbuhan anak. Apabila anak mengalami masalah pada rongga mulut, maka anak akan sulit mencerna makanan. Oleh karena itu, pertumbuhan anak pun akan mengalami gangguan. Selain sebagai fungsi pengunyahan, gigi geligi juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap fungsi bicara. Kemampuan fonetik atau pelafalan pada anak membutuhkan bantuan dari gigi sulung.

Gigi sulung pun berperan besar dalam fungsi estetika. Saat anak sudah mulai sadar dan memperhatikan penampilan, apabila terdapat kerusakan pada gigi akan mempengaruhi rasa percaya diri anak, sehingga enggan untuk membuka mulut saat berinteraksi dengan teman-teman sebayanya.

Gigi tetap yang pertama kali tumbuh adalah gigi geraham pada usia 6 tahun. Gigi tetap terakhir tumbuh pada usia sekitar 18 tahun. Gigi geraham tetap yang pertama kali tumbuh tidak menggantikan gigi susu, tumbuhnya tepat dibelakang gigi geraham susu. Bila gigi tetap rusak, tidak akan ada lagi yang menggantikannya.

Gusi adalah jaringan lunak berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan. Gusi yang sehat melekat erat sekitar mahkota gigi. Pinggiran dari gusi yang sehat terlihat tipis ( tidak menggelembung) dan mengkilap. Fungsi gusi adalah melindungi dan mengelilingi akar gigi supaya tetap pada tempatnya.

Masalah Utama Pada Gigi dan Mulut

Gigi Berlubang / Keropos / Karies : penyakit yang ditandai dengan adanya lubang pada gigi

Proses terjadinya karies gigi

Rongga mulut penuh bakteri (>350 jenis) ditambah sisa makanan -> Bakteri tumbuh subur, berkelompok, melekat erat pada gigi sebagai lapisan yang lengket dan tidak berwarna yang disebut PLAK ->karbohidrat dari sisa makanan (terutama makanan manis dan lengket) diubah oleh bakteri dalam plak menjadi ASAM. Asam inilah yang dapat mengikis lapisan email gigi sehingga menjadi keropos dan berlubang

Plak hanya dapat dilihat dengan memakai zat pewarna/ disclosing solution

Perawatan karies : Tambal gigi

Apabila syaraf gigi sudah terinfeksi, perlu dilakukan perawatan syaraf gigi. Kemudian gigi ditambal. Perawatan syaraf gigi sampai selesai penambalan memerlukan ± 6 kali kunjungan. Gigi yang telah mendapatkan perawatan syaraf, mudah rapuh, sehingga harus hati – hati saat makan makanan yang keras.

2. Radang gusi / gusi berdarah

Proses terjadinya radang gusi

Bakteri serta plak yang menempel dan menumpuk pada gusi (garis gusi) akan menyebabkan peradangan yaitu gusi menjadi bengkak, lebih merah, dan mudah berdarah.

Plak bercampur dengan zat kapur dalam air ludah lama kelamaan akan mengeras dan menjadi karang gigi. Karang gigi inilah yang memperparah radang gusi.

Perawatan radang gusi

Pembersihan karang gigi (scalling), operasi gusi danfiksasi (penguatan) gigi goyang

Menggigit benang, membuka botol dengan gigi, bisa menyebabkan gusi berdarah dan gigi

Kelainan pada susunan gigi (maloklusi)

Mencegah Gigi Berlubang dan Radang Gusi

Menghilangkan plak dengan menyikat gigi secarabenar dan teratur

Perlu untuk membiasakan anak menyikat gigi secara rutin minimal 2 kali setiap hari, terutama sebelum tidur agar kesehatan gigi terjaga dengan baik. Usia yang tepat untuk mengajarkan sikat gigi yang benar, saat anak berusia 2 sampai 3 tahun. Anak juga perlu didampingi menyikat gigi (untuk mendukung kemampuan motoriknya) hingga usia 8 tahun

Tips memilih dan pemakaian sikat serta pasta gigi

Pastikan pasta gigi mengandung fluor untuk menguatkan gigi

Plih sikat gigi yang berbulu halus, permukaannya datar, kepala sikat kecil

Setiap  anggota  keluarga  harus mempunyai  1   sikat gigi dan  tidak boleh saling meminjam karena dapat menularkan penyakit.  Bila sikat gigi sudah rusak bulunya, segera ganti dengan yang baru

Cara menyikat gigi yang benar

Siapkan pasta ± sebesar sebutir kacang tanah 

Berkumur sebelum menyikat gigi 

Sikat seluruh permukaan gigi dengan gerakan maju mundur, pendek-pendek atau memutar selama ± 2 menit (sedikitnya 8 kali gerakan setiap 3 permukaan gigi

Untuk permukaan bagian dalam gigi rahang/bawah depan. Miringkan sikat gigi, kemudian bersihkan 

Berkumur setelah menyikat gigi cukup 1 kali agar sisa fluor masih ada di gigi 

Sikat gigi dibersihkan dengan air dan disimpan tegak dengan kepala sikat di atas 

2. Menghindari konsumsi makanan dan minuman dengan konsentrasi gula yang tinggi (permen. dodol, coklat, minuman bersoda, es krim) dan membiasakan konsumsi makanan yang mengandung pH netral (keju, kacang-kacangan, buah sayuran). Selain itu, banyak mengkonsumsi air putih juga salah satu tindakan yang mempengaruhi kualitas air liur agar membantu self cleansing rongga mulut

Orang tua juga diwajibkan untuk membawa anak ke dokter gigi secara rutin minimal 6 bulan sekali. Rutinitas ini perlu agar orang tua mendapatkan edukasi tentang tindakan preventif pada gigi anak, tindakan kuratif atau penanganan gigi yang telah berlubang dan anak dapat beradaptasi dengan ruangan dokter gigi sejak sedini mungkin agar kelak tidak merasa takut untuk ke dokter gigi

Bibir

Bibir atau tepi mulut terdiri dari bagian atas dan bawah, dengan bagian sudutnya disebut tepi mulut. Fungsi dari bibir

menjaga jangan sampai makanan dan minuman  tercecer keluar mulut 

merasakan panas dinginnya makanan dan minuman

membantu berbicara dengan jelas

Lidah

Lidah mempunyai tonjolan – tonjolan kecil yang berfungsi sebagai merupakan  alat pengecap  dan perasa. Lidah membantu proses menelan makanan yang dimakan serta membantu berbicara. Selain  itu, lidah juga dapat  menunjukkan  keadaan  kesehatan,  misalnya  pada penyakit typhus, lidah tampak bercak putih

Sumber

https://www.sehatq.com/penyakit/maloklu

Pedoman Pelatihan Dokter Kecil Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 201

Materi Kesehatan Gigi dan Mulut1si :h.hsnut :iri.t.asi.n.i)giahr.lgigi.